Senin (26/9/2022) KKN-IK IAIN Kudus di Desa Dersalam Bae Kudus mengadakan seminar UMKM dengan mengangkat judul "Pemberdayaan UMKM Desa dengan Meningkatkan Keamanan dan Legalitas Pemasaran Product". Seminar tersebut dihadiri oleh 32 peserta yang berasal dari perwakilan kelompok ibu PKK Desa Dersalam, kelompok anak muda Dersalam seperti IPNU dan IPPNU serta Karang Taruna dan Mahasiswa KKN-IK IAIN Kudus Desa Dersalam. Dihadiri pula oleh kepala desa Dersalam Muhammad Sulaiman, Owner Geprek Ndeso Desa Krasak M. Dimas Saputra Harzak, dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Islam Suparwi, S.Pdi.,MM. serta Prof. Dr. H. Mudzakir, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN-IK IAIN Kudus di Desa Dersalam Bae Kudus.

Narasumber pertama Suparwi, S.Pdi.,MM. Selaku dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Islam IAIN Kudus membawakan materi dengan judul peran SIM (Sistem Informasi Manajemen) dalam memperkuat UMKM di era Tatan baru dan urgensi legalitas UMKM. Beliau mengatakan bahwa peran ekonomi di sekitar kita dalam digital telah menyumbang 50% dalam perekonomian digital. Dari data KKN IK 2021 di Desa Klumpit problem dalam UMKM ada pada modal, penguasaan teknologi dan informasi yang minim, kurangnya keterampilan tenaga kerja, akses pasar global minim, kerentanan UMKM terhadap pasar global karena kemampuan kompetisi yang minim, Pemasaran, Manajemen/SDM, Produksi, Mutu dll.

Dalam mengupayakan peningkatan UMKM, beliau menggunakan strategi ala porter Yaitu Strategi kepemimpinan biaya, strategi deferensiasi, strategi fokus, strategi E-business dan strategi inovasi,

"Ketika ingin membuka UMKM bisa menggunakan ATM Amati, Tiru dan Modifikasi," imbuhnya.

Dan saat ini seiring berjalannya waktu, semua bisa diakses dari handphone. Baik dari pembelian makanan, sewa kendaraan, tiket berpergian bahkan pembayaran bisa melalui handphone.

Pentingnya mendapatkan izin (kelegalan) untuk memperoleh kepastian dan perlindungan dalam berusaha, mendapatkan pendampingan untuk pengembangan usaha, mendapatkan kemudahan dalam akses pembiayaan ke lembaga keuangan bank maupun non bank, mendapatkan kemudahan dalam pemberdayaan dari pemerintah pusat, daerah maupun lembaga lainnya.

Materi kedua, owner Geprek Ndeso Desa Krasak M. Dimas Saputra Harzak. Strategi marketing geprek Ndeso dari rasa, kualitas, harga, pelayanan, kebersihan, kenyamanan.

"Untuk rasa dan harga disesuaikan pada daerah sekitar," tuturnya.

Dimas juga mengungkapkan bahwa dalam branding itu harus bisa menarik dan cukup mudah dipahami oleh masyarakat.